Posted by: wibi | April 4, 2013

Sistem Imun, Sistem Pertahanan Tubuh Kita..

Fakta ini saya ceritakan sebagai pertimbangan Saya, Anda dan orang-orang terdekat untuk selalu menjaga kesehatan. Semoga bermanfaat.

 

Ceritanya dimulai bulan Juli 2012.

Ayah, 62 Tahun. Perokok.

Di waktu muda, Ayah saya selalu olahraga, dan gak pernah dirawat di rumah sakit.

Kondisi berat badan Ayah saya turun drastis, dari 67kg turun ke 57kg, 10kg turunnya.

Ibu saya menyarankan untuk periksa ke dokter pertamina.

Dokter pertamina menyarankan untuk segera diperiksakan ke RS Sentosa.

Dirawat di RS Sentosa selama 10 hari.

Di RS Sentosa, diambil cairan dari paru2 dan dari kelenjar limpanya.

Hasil lab, paru-parunya bersih. Namun dari limpomanya ditemukan beberapa benjolan kecil.

Ternyata dari hasil lab, Ayah saya mengidap Kanker Kelenjar Getah Bening (Limpoma).

Dokter pertamina menyarankan untuk dirawat oleh Dokter terbaik, dan dirujuklah ke RS Borromeus.

Di Borromeus di Kemo dan dirawat oleh Dokter Spesialis namanya:

dr. Trinugroho Heri Fajari Sp.PD-KHOM

Internis, Hamatologi, Onkologi.

 

Ayah saya tidak bisa dioperasi, karena benjolannya kecil-kecil dan sudah menyebar.

Maka diputuskanlah untuk menjalani Kemoterapi.

Kemoterapi direncanakan berjalan sebanyak 6 kali, 3 kali Kemo dosisnya masing-masing sepertiga. Jadi total terapi ke RS sebanyak 9 kali.

Ibu saya bolak balik menemani Ayah saya periksa dan terapi Kemo.

Nah di tengah-tengah Kemo, di UGD, Ibu saya ketemu orang yang Ibunya sakit kanker juga. Kanker Serviks.

Dia bilang, Ibunya membaik setelah konsumsi 4Life Transfer Factor Plus.

Begitu Ibu saya pulang ke rumah, Ibu saya meminta saya untuk mencari produk ini.

Oktober 2012, ketemulah saya dengan orang yang mengenalkan produk ini dan saya membeli 3 botol dulu untuk Ayah saya.

Owiya tambahan, sebelum dikenalkan produk ini, Ayah saya sempat konsumsi berbagai produk lain seperti Xam**on* dan Pro**li*.

Nah setelah kenal dengan 4Life Transfer Factor, Ayah saya perubahannya membaik dan cepat.

Ayah saya konsumsi 15 kapsul per hari (3 kali 5).

Hal ini diketahui dari hasil lab.

Sebelum Kemo dicek di Biotest, setelah Kemo dicek juga di Biotest.

Hasil dari Biotest selalu menunjukkan ke arah yang positif.

Kemudian saya membeli produk 4Life lagi. Karena membutuhkan banyak, saya beli langsung 12 botol.

12 botol khusus untuk stok Ayah saya.

Sampai pada 1 Desember 2012, Ayah saya dinyatakan sembuh total dan tumornya tidak ditemukan.

Ini dilihat dari hasil CT Scan. Dokter pun pernah bilang bahwa kalau di-kemo, ada kemungkinan menimbulkan efek samping pada organ-organ tubuh lainnya, dan Alhamdulillah itu tidak terjadi di Ayah saya.

Dokter pun heran dan takjub. Jarang ada orang seperti ini. Setelah 1 Desember 2012 itu, Ayah saya bisa melakukan aktivitas seperti sediakala. Bahkan naik turun tangga gendong cucu (Alfie), masih bisa. Padahal waktu pertama kali Ayah saya memeriksakan diri ke dokter, harus dibantu dengan kursi roda.

Menurut dokter, pasien yang setelah kemoterapi harus bener-bener menjaga pola hidupnya karena kemoterapi menurunkan Sistem Imun Tubuh.

Jadi sebaiknya pasca kemoterapi, pasien dijaga makanannya dan kalau bisa pakai masker kalau pergi ke tempat umum.

Nah, saya merasa Ayah saya lengah dalam menjaga kondisi tubuhnya yang sebetulnya masih lemah akibat kemoterapi.

Ayah saya sempat ke Gasibu sendirian naik angkot, dan pulang ujan2an, bahkan ke pasar tradisional menemani Ibu saya tanpa menggunakan masker.

Juga, sempat dua hari gak minum 4Life Transfer Factor. Begitu minum lagi pun, sempat dikurangi dosisnya menjadi 9 kali sehari (3 kali 3).

Sedangkan sebaiknya, setelah sembuh, masi tetap konsumsi 4Life Transfer Factor dengan dosis tetap selama 6 bulan.

Setelah 6 bulan dosisnya bisa dikurangi, lambat laun sampai ke dosis normal untuk menjaga kesehatan.

Satu setengah bulan kemudian, Ayah saya sakit lagi dan diperiksa ke Dokter.

Awalnya dikira sakit Cikungunya, kemudian dikira Demam Berdarah (Panas Tinggi sampai 41,6 derajat).

Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata Limpomanya kambuh lagi.

Dan perlu menjalani Kemoterapi Tahap kedua. Rencananya akan dijalani selama 4 bulan, perbulan dikemo selama 3 hari.

Selasa, 5 Maret 2013 masuk Borromeus.

Rabu, 6 Maret 2013 dikemo pertama,

Kamis 7 Maret 2013 dikemo kedua, sempat dosis 4Life dinaikkan dosisnya dan tekanan darah naik lagi dari yang sempat turun.

Jumat malam 8 Maret 2013, Ayah saya masuk ICU.

Sabtu, 9 Maret 2013 pukul 07.00, Ayah saya tidak tertolong lagi. Dan menghembuskan nafas terakhirnya di Borromeus.

Tujuan saya menulis tulisan ini, saya ingin membantu semakin banyak orang terutama yang pernah mengalami apa yang pernah dialami Ayah saya.

Semoga dengan informasi ini, kualitas hidup orang yang sakit bisa membaik.

Karena saya merasakan manfaat produk ini, maka saya memutuskan untuk menjadi distributor agar bisa memperoleh harga yang jauh lebih ekonomis.

Sampai sekarang, semua keluarga saya minum untuk jaga kesehatan, termasuk Alfie, putra pertama saya, yang mulai usia 12 bulan, konsumsi ini juga.

Pada saat anggota keluarga merasa gak enak badan, dosisnya dinaikkan.

Silahkan disharing tulisan ini ke semua orang yang sekiranya perlu.

Semangat kawan-kawan.

Tulisan ini juga saya emailkan ke:

Fera istri saya, Kakak saya, dan Adik saya.

Mereka semua mengalami dan mengetahui kronologisnya karena sama-sama mendampingi Almarhum sampai mengantarkan ke liang kuburnya.

quote dari Adik saya :

Ajal memang Alloh yang menentukan. Tapi manusialah yang berusaha untuk merubah takdirnya. Dan keyakinan saya, Alloh pun akan mengerti sebagaimana keras kita berusaha dan segimana besar keinginan kita untuk tetap hidup sehat dan membahagiakan orang-orang sekitar.

Menjaga kesehatan bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang-orang sekitar yang sangat sayang sama kita.Dan 4life transfer factor membantu menjaga orang-orang yang kita sayangi untuk bisa menjalani harinya dengan baik, tentunya bersama kita.. :)

-Astrid-

 

disupport penuh oleh www.Agen4Life.com dan www.4LifeBandung.comImage


Leave a comment

Categories